Digital camera saya jatuh kemarin. Terbanting cukup keras sehingga lecet lumayan parah. Dan yang paling membuat saya sedih, sepertinya lensa kamera rusak karena guncangan yang hebat itu. Lensa tidak bisa fokus, bodi kamera rusak, dan saya tidak bisa marah kepada siapapun. Kesal? Itu pasti. Sedih? Saya menangis semalaman.
Sekarang pun saya masih kepikiran. Mungkin kalian heran, kenapa saya segitunya menghadapi itu semua, tinggal diservis dan semua akan beres. Tidak, tidak semudah itu. Harga servis hampir setengah dari harga kamera baru. Setelah diservis juga kamera saya masih carut-marut. Lecet-lecet itu tidak mungkin hilang kan? Just wondering and hoping ada ketok magic khusus kamera digital.
Yang membuat hati saya luka karena kamera ini merupakan kamera pertama yang saya beli dengan uang sendiri. Uang hasil jerih payah saya. Setelah sekian lama browsing mencari kamera yang tepat, akhirnya saya menjatuhkan pilihan kepada dia, si tipis Olympus berwarna merah. Warna favorit saya. Dia yang selalu setia menemani saya kemanapun. Mengabadikan semua momen dalam hidup saya. Dia juga menjadi kesayangan teman-teman karena hasil gambarnya yang cantik dan dapat diandalkan dalam berbagai kondisi.
Sekarang saya harus kehilangan dia?
..............
.......
Sepulangnya ke rumah saya langsung mengadu kepada mama. Dengan tangis sesengukan saya bercerita.
"Maaaa.....kamera aku rusak. Jatoh kebanting. Hiks...."
"Yah teh, terus gimana dong?"
"Hiks...hiks....beliin aku DSLR maaaaa...." (nangis makin kenceng supaya dibeliin)
*Beberapa momen foto bareng si merah. Ngga ada foto kamera saya yang sudah jatuh dan rusak. Saya ngga tega memfoto dan mempublikasikannya disini*