Konten Kompas TV
Hari Jumat 9 September kemarin Kompas TV resmi diluncurkan dan siap memberi warna baru dalam ranah dunia pertelevisian Indonesia. Mengusung slogan "Inspirasi Indonesia" Kompas TV mengedepankan program news, adventure and knowledge, serta entertainment yang mengedepankan kualitas. Konten-konten yang dihadirkan berpusat kepada kekayaan budaya, alam, dan tradisi Indonesia yang begitu kaya namun belum dieksplorasi secara mendalam. Hanya dari beberapa potongan scene berbagai program yang akan ditampilkan di Kompas TV saja mampu membuat saya makin jatuh cinta dengan Indonesia dan semakin gatal ingin menjelajahi setiap sudut negeri ini. Sebagai contoh Hidden Paradise membawa kita melihat pojokan-pojokan terpencil dari Indonesia yang belum terjamah industri pariwisata dan menghadirkan keindahan alam yang memukau, Teroka sedikit lebih ekstrim karena beragam gua vertikal maupun horizontal serta belantara hutan lebat Indonesia akan dijelajahi bersama Cahyo Alkantana yang sudah lama berkecimpung dalam dunia ini.
Hari Jumat 9 September kemarin Kompas TV resmi diluncurkan dan siap memberi warna baru dalam ranah dunia pertelevisian Indonesia. Mengusung slogan "Inspirasi Indonesia" Kompas TV mengedepankan program news, adventure and knowledge, serta entertainment yang mengedepankan kualitas. Konten-konten yang dihadirkan berpusat kepada kekayaan budaya, alam, dan tradisi Indonesia yang begitu kaya namun belum dieksplorasi secara mendalam. Hanya dari beberapa potongan scene berbagai program yang akan ditampilkan di Kompas TV saja mampu membuat saya makin jatuh cinta dengan Indonesia dan semakin gatal ingin menjelajahi setiap sudut negeri ini. Sebagai contoh Hidden Paradise membawa kita melihat pojokan-pojokan terpencil dari Indonesia yang belum terjamah industri pariwisata dan menghadirkan keindahan alam yang memukau, Teroka sedikit lebih ekstrim karena beragam gua vertikal maupun horizontal serta belantara hutan lebat Indonesia akan dijelajahi bersama Cahyo Alkantana yang sudah lama berkecimpung dalam dunia ini.
Untuk anak-anak Kompas TV pun mempersiapkan program andalan yang mendidik tanpa terasa menggurui seperti Jalan Sesama (Sesame Street) dan Science is Fun. Namun bagi saya yang bukan usia anak-anak lagi masih bisa menikmati acara Kampung Main yang menulusuri permainan khas anak-anak daerah yang saat ini makin sulit ditemui di tengah gerusan teknologi yang terus berkembang, betapa permainan di alam bebas dengan menggunakan material sederhana ternyata sangat menyenangkan, betapa kayanya Indonesia dengan permainan anak yang sangat beragam dan berbeda-beda di setiap daerahnya, dan betapa harta karun seperti ini dengan rapuhnya dapat menghilang ketika gempuran permainan modern mulai memasuki desa. Bonusnya host dari acara ini oke juga *kedipkedip*. Nah, kalau acara yang lebih fresh ada Stand Up Comedy yang masih terdengar asing di telinga awam masyarakat Indonesia. Stand Up Comedy merupakan seni melawak (komedi) yang disampaikan secara live oleh seorang komedian, acara ini dipandu oleh Pandji dan Raditya Dika (fans Raditya Dika silahkan langsung meluncur ke Kompas TV).
Simfoni Semesta Raya
Bersamaan dengan mengudaranya Kompas TV maka konser Simfoni Semesta Raya digelar sebagai perhelatan pertama sebuah chanel televisi yang akan menampilkan konten-konten unggulan dari Kompas Gramedia grup ini. Saya berhasil mendapatkan undangan untuk menghadiri konser Simfoni Semesta Raya, bukan sebagai orang penting yang berkiprah dalam dunia hiburan atau pertelevisian Indonesia, tapi sebagai seorang yang kepo mengirimkan banyak twit ke @kompastv demi memenangkan dua buah undangan. Yeah, bagaimanapun ceritanya akhirnya saya menjadi salah satu saksi lahirnya Kompas TV secara live!
Invitation
Host of the night: Nadine Chandrawinata, Darius Sinathrya, Safira
Kalau ditanya lebih enak nonton konser di rumah atau nonton secara live tentu keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Nonton di rumah lebih enak karena bisa duduk nyaman di sofa, nggak perlu berdesak-desakan, tinggal melihat apa yang disodorkan oleh kamera dan tidak perlu berdiri jinjit kaki demi melihat performance artis-artis yang hadir, dan bebas dari ancaman lapar, haus, pegal, maupun kebelet pipis. Tapi nonton secara langsung lebih seru karena mendapat aliran energi dari berbagai penampilan artis, jingkrak-jingkrak bareng Giring, menari ala laskar pelangi sambil memainkan marakas yang berbunyi riang, melihat Afgran dari dekat dan tersihir oleh pandangan matanya yang menghanyutkan dan membuat semua orang sontak berteriak 'Afgaaaaaaannnnn.....' sampai tenggorokan serak, atau terpesona melihat penampilan Rossa yang hadir bak malaikat menyanyikan lagu Mahadewi milik Padi. Nonton acara yang berlangsung live seperti ini dan diselingi oleh iklan di beberapa bagiannya membuat saya tahu proses yang terjadi di balik layar, mulai dari menggotong-gotong piano ke tengah panggung, menggotong piano kembali ke pinggir panggung, mendapat briefing singkat dari panitia untuk menggunakan marakas di saat yang tepat, sampai penampilan Stand Up Comedy oleh Pandji untuk menghilangkan bosan di kala iklan datang.
In the middle of crowd with Kania Safitri :D
Andieeenn....
Kolaborasi jazz Monita, Andien dan Citra
Raditya Dika nervous maksimal :p
Afgaaaaannn....
Giriiing.....
Terlepas dari kontroversi dari Komisi Penyiaran Indonesia bahwa Kompas TV belum memiliki izin siaran dan pihak Kompas TV yang keukeuh bahwa mereka adalah content provider dan tidak membutuhkan izin siaran, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang berharap banyak dengan materi-materi yang akan disuguhkan oleh Kompas TV. Siap untuk jatuh cinta dengan Indonesia?
PS: Sebagaian foto merupakan milik Kania Safitri, mohon untuk tidak mengunduh foto dalam halaman ini tanpa izin.