Sepulang dari amsterdam kemarin, ngilangin jetlag terbaik adalah terbang ke pekanbaru dan menghabiskan waktu dengan suami tercinta yang dimutasi kesana..
Cuma satu hari tapi beneran kerasa senengnya, kapan lagi bisa leye leye sambil cerita dan dipijitin..
Dan hari ini sewaktu pulang dan pintu pesawat ditutup, ada pemandangan ga biasa yang rasanya ga pernah saya sadar setiap terbang, karena memang ga punya waktu untuk menjulurkan kepala menuju jendela dan menikmati pemandangan yang ada..
Baru kali ini saya terharu, yaph...beneran nyaris meneteskan air mata..
Buat sebagian orang ini tampak sepele, tapi bagi saya yang menggantungkan kehidupan pribadi di depan pintu pesawat dan merubah diri menjadi seorang pramugari hal ini pasti jadi sesuatu yang membuat kalian ingin tersenyum..
Harinini saya duduk di 42A posisi tepat di belakang sayap pesawat sehingga ketika pintu tertutup dan saya melihat segerombolan ground staff berdiri dekat pesawat membawa spanduk saya haha berpikir itu kode apalah apalah..
Rernyata begitu pesawat mundur saya dapat membaca bahwa spanduk itu bertuliskan "selamat terbang" dan mereka mulai melambaikan tangan sebagai sebuah isyarat perpisahan kepada kmi yang akn keninggalkan bandara syarif kasim 2 di pekanbaru..
Entah saya yang memang cengeng dan aensitif entah memang inilah yang sebenarnya selalu kami harapkan..
A simply selamat terbang dan ucapan selamat datang ketika kami sampai kembali di darat menjadi sebuah kalimat yang indah ditelinga..
Terima kasih untuk kalimat pendukung kami di darat, terima kasih ground staff, bapak teknik, mas mba cleaner, bapak dan ubu security yang selalu memberikan senyum Kepada kami, mengucapkan selamat pagi, selamat datang dan selamat terbAng ketika membantu menutup pintu..
Mungkin itu sepele, mungkin itu hanya kebiasaan yang selalu terlontar..
Tapi percayalah untuk kami itu sebuah kejormatan, sebuah doa dan sebuah pengharapan untuk kami
XoXo
Rienjanirina