25 years old...
Yay, Europe! Super excited for new life experience.
26 years old...
Launched my travel guide book.
And started worrying about the future...
27 years old...
Feels like 'Dude, I'm old.'
And I couldn't even sleep on my birthday night.
Yeah dude. It feels like I'm so much older now *cries*
While people (and I) say age is only a number. Neighborhood and community ask kapan nikah, udah tua juga *cries even louder*
I'm totally desperate facing others comment about my age.
Then come one line from my besties: "Umur 27 udah ngapain Cha? Kalo gue di umur 27 udah nikah."
Guess what, I'm not cry nor even desperate heard that line. Instead I got angry inside. The only line I wanna said to her was "What the heck" or maybe the rude "what the f*ck" one and continue to told her all my live achievement such as "I've been to Europe and some other places in the world, publish my travel guide book, meet many great people, bla bla bla..."
But I swallowed it all and stay silent.
That line. That sucks line. Made me realize, pencapaian hidup tiap orang itu berbeda.
Bagi seorang perempuan bermental 'princess wannabe,' pencapaian hidupnya adalah menikah dengan seorang lelaki yang bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji puluhan juta setiap bulannya sehingga dia tinggal leyeh-leyeh di rumah menikmati kucuran uang dari suami tercinta.
Bagi seorang mahasiswa adalah ketika dia lulus kuliah dengan predikat cum laude, mendapat tawaran beasiswa S2 dari berbagai universitas bergengsi sekaligus undangan untuk bergabung dalam perusahaan multinasional dengan jabatan manajer.
Bagi seseorang yang mendambakan pendidikan tinggi adalah ketika dia mendapat beasiswa penuh S2 (dan S3 sekaligus kalau perlu) di luar negeri.
Bagi seorang pendaki gunung adalah ketika dia berhasil menaklukkan puncak-puncak tertinggi dunia, bergabung dalam tim seven summits expedition, atau mendaki Himalaya sekalian.
Bagi seorang penulis adalah ketika karyanya diterbitkan oleh penerbit besar, best seller, naik cetak hingga puluhan kali, dan tembus pasar internasional.
Bagi seorang traveler adalah ketika dia berhasil menjejakkan kaki di tanah Tibet.
What I'm trying to say is, apa yang menurut penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain. Pencapaian besar seseorang mungkin hanya terlihat sebagai pencapaian kecil di mata orang lain. Kita tidak bisa men-jugde pencapaian diri sendiri lebih hebat atau lebih besar dibanding yang lainnya, pun kita tidak dapat mengeneralisasikan pencapaian setiap orang dalam setiap fase hidupnya.
27 years old. Belum banyak pencapaian yang saya raih dalam hidup ini. Tapi seorang teman baik pernah berkata, jangan membandingkan diri dengan orang lain, tapi kembali bandingkan dengan diri sendiri, apakah kamu sudah menjadi seseorang yang lebih baik lagi dibanding sebelumnya? Jika sudah, berarti kamu telah melakukan satu hal besar untuk dirimu sendiri.
Start living your life with passion.
Dan ya, saya merasa sudah melakukan banyak hal besar untuk diri sendiri. Untuk passion yang terus saya kejar. Hal besar yang mungkin terlihat kerdil di mata orang lain. But who cares? Stop comparing yourself with others. And please, stop judging others life.
Yeah dude, I'm old. So what?